Kembali ke Website Imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Jumat, 21 Mei 2010

20 Mei - Kis 22:30; 23:6-11; Yoh 17:20-26

"Kasih yang Engkau berikan kepadaKu ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."

(Kis 22:30; 23:6-11; Yoh 17:20-26)


"Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka." (Yoh 17:20-26), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.


Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
• Sebagai orang-orang yang beriman kepada Yesus Kristus kita diharapkan senantiasa berada di dalam kasihNya alias menjadi sahabat-sahabat Yesus. Sebagai sahabat Yesus tentu saja juga sungguh mengenal Yesus, bergaul akrab dan mesra denganNya, dan karena Ia adalah Tuhan maka mau tak mau kita pasti akan dikuasai atau dirajaiNya, harus selalu berada dalam Tuhan alias hidup baik atau berbudi pekerti luhur. Maka marilah kita mawas diri: sejauh mana kita selalu berusaha untuk berbudi pekerti luhur, memperdalam dan memperteguh iman kita kepada Tuhan. Kebetulan hari ini, tgl 20 Mei adalah Hari Kebangkitan Nasional, kenangan akan kebangkitan generasi muda bangsa kita perihal jati diri bangsa. Tgl 20 Mei 1908 sekelompok generasi muda yang cerdas mendirikan organisasi Budi Utomo dengan tujuan pembebasan bangsa dari penjajahan, dan dalam perjalanan berikutnya tgl 20 Mei dinyatakan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Maka baiklah seiring dengan kenangan akan kebangkitan nasional, usaha pembebasan dari penjajahan, marilah kita sebagai orang beriman bangkit dan bekerja keras untuk membebaskan diri dari penjajahan setan atau kejahatan. Kita tunjukkan melalui cara hidup dan cara bertindak kita bahwa kita adalah orang-orang yang sungguh cerdas beriman, kenal dan bersahabat dengan Tuhan. Sebagaimana organisasi Budi Utomo boleh dikatakan sebagai embriyo wawasan kebangsaan atau persaudaraan sejati sebagai bangsa Indonesia, marilah sebagai orang yang beriman kepada Yesus kita bangun dan perdalam persaudaraan atau persahabatan sejati dengan siapapun dan dimanapun.
• "Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma." (Kis 23:11), demikian sabda atau pesan Tuhan kepada Paulus. Kesaksian iman Paulus di Yerusalem, dihadapan Mahkamah Agama, menyingkapkan jati diri para anggota Mahkamah Agama, Farisi dan Saduki, yang percaya kepada kebangkitan orang mati dan yang tidak percaya. Pesan atau sabda Tuhan kepada Paulus tersebut di atas kiranya juga menjadi pesan atau sabda Tuhan kepada kita orang-orang beriman, khususnya yang beriman kepada Yesus Kristus. Marilah kita tanpa takut dan gentar menjadi saksi-saksi iman di dalam hidup kita sehari-hari, entah di dalam keluarga, masyarakat maupun tempat kerja dimanapun dan kapanpun. Yerusalem atau Roma pada waktu itu merupakan kota besar, maka rasanya bagi rekan-rekan yang tinggal dan bekerja di kota-kota besar atau metropolitan sungguh dipanggil untuk menjadi saksi iman. Kesaksian iman di kota-kota besar atau metropolitan rasanya mendesak dan up to date, mengingat dan memperhatikan ada kecenderungan pada warganya kurang beriman dan lebih mengarah ke materialistis alias berbakti kepada berhala-berhala modern atau aneka macam kenikmatan duniawi seperti mabuk-mabukan, ganja/narkoba, seks, makanan/minuman, uang, harta benda, dst.. Maka menjadi saksi iman di tengah kota memang akan menghadapi aneka tantangan dan hambatan, namun demikian `Kuatkan hatimu' untuk terus bersaksi, memperjuangkan kebenaran, kejujuran, ketertiban, dst… Entah pak Susno juga bersalah atau tidak bersalah, menurut saya keberaniannya membuka korupsi atau makelar kasus membuahkan hasil antara lain penyingkapan para koruptor yang selama ini disembunyikan. Semoga semakin banyak orang berani, tanpa takut mengungkapkan atau menyingkapkan aneka kejahatan dalam hidup dan kerja bersama.



"Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku. Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan."
(Mzm 16:7-10)

 

Jakarta, 20 Mei 2010.