Kembali ke Website Imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Selasa, 29 Oktober 2013

10Spt

"Ia memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebutNya rasul"

(Kol 2:6-15; Luk 6:12-19)

" Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan
semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia
memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka
dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: Simon yang juga diberi-Nya
nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus
dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang
disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang
kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti
pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari
murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea
dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka
datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit
mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh
kesembuhan. Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena
ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu
disembuhkan-Nya" (Luk 6:12-19), demikian kutipan Warta Gembira hari
ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

·   Dalam kesempatan temu muka dengan pastor paroki bersama dewannya
di Sangkalputung, Klaten, saya menerima pertanyaan dari salah seorang
peserta, awam/tokoh umat: "Romo, mengapa yang masuk atau diterima di
Seminari Mertoyudan kebanyakan dari keluarga miskin, sehingga Romo
harus berusaha mencari sumbangan dari sana-sini guna pembeyaan
pendidikan di Seminari?". Mendengar pertanyaan tersebut dengan singkat
saya jawab: "Rasanya hal itu Injili, sesuai dengan Injil". Yesus
memilih dua belas rasul untuk bergabung denganNya dalam tugas
pengutusan karya Penyelamatan Dunia bukan tokoh-tokoh penting di
masyarakat, melainkan orang-orang miskin dan sederhana, para nelayan,
yang hidupnya memang sungguh menggantungkan diri pada Penyelenggaraan
Ilahi. Pengalaman menunjukkan bahwa mereka yang pada saat ini menjadi
tokoh hidup bermsayarakat, berbangsa, bernegara maupun beragama
(misalnya imam, bruder atau suster), yang sungguh membaktikan diri
dalam pelayanan kepada sesamanya pada umumnya berasal dari keluarga
miskin dan sederhana. Mereka telah memiliki pengalaman bekerja keras,
berkorban, solidaritas dst…dalam keluarga mereka masing-masing, yang
kemudian diilahikan dalam panggilan Allah. Sabda hari ini juga
mengajak dan memanggil kita semua untuk berpartsipasi dalam karya
penyelamatanNya, antara lain menyembuhkan orang-orang sakit, entah itu
sakit jiwa, sakit hati, sakit akal budi atau sakit tubuh. Maka marilah
kita perhatikan dan cermati lingkungan hidup dan kerja kita
masing-masing: adalah orang-orang sakit yang sungguh membutuhkan
pertolongan, dan jika ada hendaknya segera dilayani dengan baik.
Secara khusus kami berterima kasih para orangtua yang telah merelakan
anaknya yang terbaik untuk menanggapi panggilan Allah dengan menjadi
imam, bruder atau suster, dan terima kasih juga kepada para pemerhati
dan donator pendidikan imam di seminari-seminari.

·   "Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu
hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam
Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam
iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah
dengan syukur" (Kol 2:6-7). Kutipan ini kiranya secara khusus bagi
untuk menjadi permenungan bagi kita yang 'telah menerima Kristus
Yesus', namun kiranya juga dapat direnungkan bagi kita semua umat
beriman, yang telah menerima Allah alias percaya kepada Allah yang
telah menciptakaan dan menganugerahi kita aneka macam kebutuhan hidup
sampai kini. Maka dalam rangka bulan Kitab Suci ini secara khusus kami
mengajak segenap umat Katolik atau Kristen untuk semakin mengenal dan
mengimani Yesus Kristus dengan membaca, merenungkan dan mencecap
dalam-dalam apa yang tertulis di dalam Kitab Suci atau Injil. Kita
juga masih dalam masa Tahun Iman, maka dengan ini kami mengajak
segenap umat beriman untuk memperdalam dan mengembangkan iman, baik
dalam pengetahuan maupun penghayatan. Memang yang mendesak dan up to
date pada masa ini adalah penghayatan iman, maka marilah kita berlomba
dalam penghayatan iman dalam hidup kita sehari-hari. Semoga dengan dan
dalam semangat iman kita semua hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, dan marilah sebagai warganegara Indonesia kita perdalam dan
perkembangan pemahaman dan penghayatan kita atas salah satu  sila dari
Pancasila, yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa". Kami berharap para pemuka
dan tokoh  agama dapat menjadi teladan dalam pengetahuan dan
penghayatan iman.

"TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala
yang dijadikan-Nya. Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur
kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji
Engkau.Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan
membicarakan keperkasaan-Mu, untuk memberitahukan keperkasaan-Mu
kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu" (Mzm
145:9-12)

Ign 10 September 2013