Kembali ke Website Imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Selasa, 29 Oktober 2013

MgBXXV

Mg Biasa XXV: Am 8:4-7; 1Tim 2:1-8; Luk 16:1-13

"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam
perkara-perkara besar."

Apa yang kita butuhkan dalam hidup sehari-hari hemat saya hal-hal
kecil dan sederhana, misanya makanan dan minuman, demikian juga aneka
peralatan elektronik semakin canggih juga semakin kecil, misalnya
kabel tilpon/serat optic dst.. Di dalam hidup sehari-hari pun hemat
saya anak-anak kecil/bayi lebih memperoleh perhatian daripada
anak-anak besar/dewasa. Anak dewasa atau remaja tidak ada dibiarkan
saja, sementara itu ketika anak kecil/balita tidak ada pasti akan
menjadi keprihatinan dan orang bekerja keras untuk mencarinya.
Orang-orang kecil alias para pembantu rumah tangga pada umumnya
sungguh memperhatikan hal-hal kecil dan sederhana, dan ketika pembantu
rumah tangga tidak ada karena cuti, maka mereka baru dirasa sangat
penting keberadaannya. Ada pepatah "Small is beautiful" (=Kecil itu
indah). Kita semua juga berasal dari sel yang sangat kecil, yaitu
sperma yang bersatu dengan sel telor.  Maka marilah kita renungkan
atau refleksikan sabda Yesus hari ini dengan mendalam.

"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam
perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam
perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara
besar." (Luk 16:10)

Pertama-tama dan terutama kami mengharapkan anda sekalian kepada
anak-anak kccil, dan tentunya secara khusus kepada orangtua atau
bapak-ibu yang memiliki anak balita: hendaknya anak-anak menerima
perhatian yang memadai, dan untuk itu para orangtua kami harapkan
boros waktu dan tenaga kepada anak-anak balitanya. Hendaknya para ibu
dengan cintakasih dan pengorbanan menyusui sendiri bayinya paling
tidak minimal selama satu tahun, demi kecerdasan anak anda di masa
depan. Hendaknya jangan dengan mudah memberi susu instant kepada bayi
anda. Menyusui bayi selain memberi minuman yang bergizi dan berarti
menyalurkan kasih ibu kepada anaknya. Kepada pemerintah atau pejabat
pemerintahan kami harapkan memberikan perhatian yang memadai pada
anak-anak/peserta didik di pendidikan dasar, dan dalam proses
pendidikan hendaknya sungguh diperhatikan pendidikan nilai, moral atau
budi pekerti.

Perhatian dalam perkara-perkara kecil kami harapkan dibiasakan pada
anak-anak di dalam keluarga dan sekali lagi tentu saja perlu disertai
teladan konkret para orangtua. Perkara-perkara kecil dalam keluarga
atau rumah tangga, pertama-tama perhatikan dalam mengatur kamar
pribadi maupun mengurus dan mengelola pakaian dan sarana-sarana
pribadi lainnya. Jika kita terampil dan sukses dengan baik mengatur
dan mengurus kamar pribadi serta segala sesuatu yang kita miliki, maka
kita akan mampu mengatur dan mengurus hal-hal yang lebih besar.
Perkara-perkara kecil lain dalam keluarga atau rumah tangga antara
lain: yang terkait dengan kebersihan maupun penghematan enerji seperti
mematikan nyala listrik yang tak dibutuhkan lagi, mematikan air kran
yang mengalir karena tidak digunakan lagi dst… Ada orang bijak
mengatakan bahwa jika orang sukses mengatur kamar atau rumah sendiri,
maka yang bersangkutan akan mampu mengatur kantor yang lebih besar,
jika  orang berhasil mengurus dan mendidik anak-anaknya sendiri, maka
yang bersangkutan akan mampu mengatur dan mengurus rekan-rekan atau
pembantu kerjanya di kantor dst..

Kepada para pejabat pemerintahan atau pemimpin/ kepala daerah kami
ingatkan dan ajak untuk mengurus dan melayani rakyat kecil seoptimal
dan sebaik mungkin. Perkara pertanian dan perikanan yang pada umumnya
melibatkan rakyat kecil kami harapkan sungguh diperhatikan sebaik
mungkin demi ketahanan kebutuhan pokok makanan di Negara tercinta ini.
Hendaknya para pedagang kecil atau 'kaki lima' diatur dan diperhatikan
dengan baik, karena menurut para pakar ekonomi mengatakan bahwa usaha
non formal ini merupakan kekuatan istimewa dalam perekonomian Negara
kita. Sedangkan kepada para pengusaha atau pemberi kerja kami harapkan
memberi perhatian dan imbal jasa yang memadai kepada para pekerja
kecil seperti tenaga kebersihan, keamanan dst.., mengingat dan
memperhatikan kinerja mereka sungguh penting dalam kesuksesan usaha
anda.

Jika dicermati cukup banyak pembesar atau petinggi bangsa ini kurang
sukses dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, hemat saya karena
mereka pada masa kecil kurang memperhatikan perkara-perkara kecil,
maka juga tidak mengherankan jika mereka melakukan korupsi uang dalam
jumlah besar enak-enak saja dan tidak merasa bersalah sedikitpun. Kami
berharap kepada para tokoh atau pemuka agama sungguh memberi perhatian
perkara-perkara kecil, maupun rakyat kecil, miskin dan berkekurangan,
sebagaimana masa kini juga menjadi opsi pelayanan pastoral Paus
Fransiskus.

"Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan
ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua
pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala
kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada
Allah, Juruselamat kita,yang menghendaki supaya semua orang
diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran."(1Tim 2:1-4)

"Hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan"
kiranya menjadi dambaan dan harapan semua orang di dunia ini. Harapan
dan dambaan tersebut hemat kami pertama-tama dan terutama hendaknya
terjadi dalam keluarga atau komunitas kita masing-masing sebagai basis
atau dasar hidup bersama dalam bentuk apapun. Jika semua keluarga dan
komunitas di dunia ini senantiasa hidup tenang dan tenteram dalam
segala kesalehan dan kehormatan, maka hidup dan bekerja dimana pun dan
kapan pun di dunia ini senantiasa dalam keadaan tenang dan tenteram
dalam segala kesalehan dan kehormatan.

Kita semua diharapkan memiliki dan menghayati pengetahuan akan
kebenaran, antara lain bahwa manusia diciptakan oleh Allah sebagai
gambar atau citraNya, maka marilah kita usahakan dengan kerja keras
agar diri kita senantiasa dapat menjadi gambar atau citra Allah.
Memang salah satu wujud bahwa kita menjadi gambar atau citra Allah
tidak lain adalah senantiasa hidup dan bertindak dengan saleh serta
saling menghormati dan menjunjung tinggi satu sama lain. Saleh dan
bahasa Jawa sumeleh, yang berarti dengan rendah hati membaktikan diri
pada Penyelenggaran Ilahi.

Kami berharap kepada para raja dan pembesar sungguh saleh hidupnya
serta senantiasa menghormati dan menjunjung tinggi rakyat atau anak
buahnya. Semakin tinggi jabatan atau kedudukan atau fungsi dalam hidup
bersama kami harapkan semakin saleh, karena dengan demikian anda juga
akan semakin dikasihi oleh banyak orang maupun Allah sendiri. Allah
adalah kasih, maka beriman dan berbakti kepadaNya berarti senantiasa
hidup saling mengasihi dan menghormati. Selama masih ada penindasan
atau pelecehan harkat martabat manusia dalam bentuk apapun, hemat saya
hal itu berarti apa yang menjadi dambaan atau harapan kita masih jauh
dari kenyataan.

Marilah kita perangi atau berantas aneka bentuk  penindasan dan
pelecehan harkat martabat manusia, misalnya pelacuran, perlakuan tidak
adil terhadap para pekerja atau buruh, tindakan keras dan kejam
terhadap anak-anak dst.., dan yang tidak kalah penting adalah
pelecehan laki-laki terhadap perempuan. Pengamatan menunjukkan bahwa
perempuan atau wanita sering dengan mudah dijajah atau ditindas oleh
laki-laki atau pria sebagaimana sering menjadi alunan lagu keroncong
bahwa wanita dijadikan sangkar madu oleh pria, yang berarti cari
enaknya saja dalam diri wanita, misalnya sekedar menjadi pelampisan
gairah atau nafsu seksual pria semata-mata.

"TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi,
yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?Ia
menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang
miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para
bangsawan, bersama-sama dengan para bangsawan bangsanya" (Mzm 113:4-8)

Ign 22 September 2013