Kembali ke Website Imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Selasa, 29 Oktober 2013

5Spt

"Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."

(Kol 1:9-14; Luk 5:1-11)

"Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang
banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Ia melihat
dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang
membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu
Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari
pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke
tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon
menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami
tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan
menebarkan jala juga." Dan setelah mereka melakukannya, mereka
menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu
mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain
supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka
bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir
tenggelam. Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di
depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini
seorang berdosa." Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan
dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; demikian
juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman
Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang
engkau akan menjala manusia." Dan sesudah mereka menghela
perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu,
lalu mengikut Yesus." (Luk 5:1-11), demikian kutipan Warta Gembira
hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

·   Kutipan judul di atas menjadi motto gembala kita, Mgr Yohanes
Pujasumarta Pr, maka kiranya baik menjadi permenungan kita semua,
khususnya umat wilayah Keuskupan Agung Semarang. Kutipan di atas
kiranya juga senada dengan ajakan atau ajaran St.Ignatius Loyola:
"Bukan berlimpahnya pengetahuan, melainkan merasakan dan mencecap
dalam-dalam kebenarannya itulah yang memperkenyang dan memuaskan jiwa"
(LR no 2). Maka dengan ini kami mengajak dan mengingatkan anda
sekalian untuk memperdalam penghayatan hidup beriman, panggilan maupun
tugas pengutusan. Keunggulan hidup beriman atau terpanggil adalah
dalam penghayatan yang mendalam dan handal. Kedalaman penghayatan iman
ini hendaknya sedini mungkin dibiasakan dan dididikkan pada anak-anak
di dalam keluarga dan tentu saja dengan teladan konkret para orangtua.
Maka pada bulan Kitab Suci ini  kami mengajak anda sekalian untuk
setiap hari bersama-sama di dalam keluarga 'dibacakan dan didengarkan'
apa yang tertulis di dalam Kitab Suci, dan untuk itu dengan rela dan
senang hati jika apa yang saya kutipkan tiap hari dipakai dalam
pembacaan dan pendalaman iman bersama di dalam keluarga. Kita juga
dingatkan bahwa "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala
manusia". Maka baiklah saya mengajak dan mengingatkan anda sekalian:
hendaknya segala sesuatu yang kita lakukan atau kerjakan senantiasa
demi keselamatan jiwa manusia, entah jiwa anda sendiri maupun jiwa
orang lain yang kena dampak tindakan atau perbuatan anda. Semoga
segala usaha kita semakin menjadikan diri kita sendiri maupun orang
lain semakin layak disebut sebagai 'gambar atau citra Allah'.

·   "Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada
berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima
segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak
Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta
berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam
segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar
tentang Allah" (Kol 1:9-10). Marilah kita saling mendoakan satu sama
lain agar kita semua 'menerima segala hikmat dan pengertian yang
benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna'. Jika kita
semua mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, maka kiranya ada
kemudahan bagi kita semua untuk senantiasa melaksanakan kehendak Tuhan
dalam kondisi dan situasi apapun, dimana pun dan kapan pun. Sekali
lagi marilah kita manfaatkan bulan Kitab Suci ini untuk semakin
mengetahui kehendak Tuhan dengan benar. Untuk itu dari pihak kita
masing-masing diharapkan memilik keterbukaan yang mendalam untuk
mendengarkan kehendak Tuhan, sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci.
Ingatlah dan sadari bahwa iman pertama-tama terjadi karena pendengaran
dan kemudian juga dapat diperdalam dengan pendengaran. Sebagai orang
beriman kita juga dipanggil untuk saling mendengarkan dan berbagi
pengalaman iman dalam rangka memperdalam dan memperkembangkan iman
kita. Semoga kita semua berpartisipasi dalam kegiatan pendalaman iman
atau pembacaan Kitab Suci.

"TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah
menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa. Ia mengingat
kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi
telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita. Bersorak-soraklah
bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan
bermazmurlah!" (Mzm 98:2-4)

Ign 5 September 2013