Kembali ke Website Imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Selasa, 29 Oktober 2013

7Spt

"Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

(Kol 1:21-23; Luk 6:1-5)

" Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum,
murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka
menggisarnya dengan tangannya. Tetapi beberapa orang Farisi berkata:
"Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari
Sabat?" Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang
dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya
lapar,bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti
sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya,
padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?" Kata
Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
(Luk 6:1-5), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

·   Orang-orang Farisi memang begitu taat dan setia pada aneka tata
tertib atau aturan yang tertulis, padahal pada umumnya tata tertib
atau aturan tertulis lebih dimaksudkan untuk membantu orang hidup
saling mengasihi, maka ada kemungkinan mereka kemudian kurang
memperhatikan cintakasih dan lebih mengutamakan tulisan. Semua tata
tertib atau aturan hemat saya dibuat dan diberlakukan atas dasar, demi
dan untuk cintakasih, dengan kata lain cintakasih lah yang utama dan
pertama. Dalam dan dengan cintakasih kiranya orang dapat melakukan apa
saja, karena buah cintakasih adalah perlakuan terhadap manusia sebagai
gambar atau citra Allah alias tidak menginjak-injak atau melecehkan
harkat martabat manusia. Sebagaimana terjadi antar suami-isteri yang
sungguh saling mengasihi dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan
kekuatan atau tenaga, mereka dapat berbuat apapun dalam relasi mereka
berdua. Masing-masing dari kita diciptakan dan dibesarkan dalam dan
oleh cintakasih, maka selayaknya kapan pun dan dimana pun kita
senantiasa hidup saling mengasihi. Dalam dan oleh cintakasih dimana
perlu kita dapat 'melanggar' tata tertib atau aturan yang tertulis,
mengingat dan memperhatikan bahwa apa yang tertulis sungguh terbatas,
sedangkan cintakasih tak terbatas. Kami berharap kita semua senantiasa
hidup dan bertindak saling mengasihi, karena masing-masing dari kita
adalah gambar atau citra Allah. Marilah kita saling membahagiakan dan
menyelamatkan, tentu saja terutama adalah kebahagiaan atau keselamatan
jiwa manusia. Kepada mereka yang berkecukupan atau berkelebihan kami
harapkan berbagi dengan saudara-saudarinya yang berkekurangan.

·   "Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya
dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh
kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak
bercacat di hadapan-Nya. Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman,
tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari
pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di
seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi
pelayannya." (Kol 1:21-23). Kita semua diharapakn bertekun dalam iman,
tetap teguh dan tidak tergoncang oleh aneka macam godaan dan rayuan
setan. Agar iman kita semakin teguh maka hendaknya iman pertama-tama
untuk dihayati atau dilaksanakan, karena ketika iman dihayati dengan
demikian iman semakin teguh dan handal. Salah satu bentuk penghayatan
iman adalah melakukan apa yang  baik, bermoral dan berbudi pekerti
luhur. Jika kita setiap hari dimana pun dan kapan pun senantiasa
melakukan apa yang baik, bermoral dan berbudi pekerti luhur, maka kita
tak akan mudah digoncangkan oleh aneka godaan dan rayuan setan. Aneka
gelombang kehidupan tak akan menggoncangkan orang yang beriman teguh,
dan yang bersangkutan tetap setia pada panggilan dan tugas
pengutusannya. Memang pada masa kini cukup banyak godaan atau rayuan
setan, yang antara lain menggejala dalam tawaran kenikmatan makanan,
minuman atau seks. Ketika anda menghadapi godaan atau rayuan macam itu
kami harapkan segera berdoa, mohon bantuan dari Allah, karena Allah
pasti akan membantu anda melawan godaan atau rayuan tersebut, sehingga
anda tak akan jatuh ke dalam dosa. Secara konkret ketika anda
menghadapi godaan atau rayuan kami harapkan segera mendatangi orang
yang dapat menolong anda, entah dengan nasihatnya atau arahannya,
kepada yang memiliki pembimbing rohani, segeralah menghadapi
pembimbing rohani anda, bukalah dengan jujur apa yang anda rasakan
atau alami. Kebersamaan dalam hidup juga merupakan wahana yang baik
dalam  menangkis aneka godaan dan rayuan.

"Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku
karena keperkasaan-Mu! Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga
kepada ucapan mulutku!"  (Mzm 54:3-4)

Ign 7 September 2013