Kembali ke Website Imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Selasa, 29 Oktober 2013

28Spt

"Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."

(Za 2:1-5.10-11a; Luk 9:43b-45)

"Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuat-Nya
itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Dengarlah dan camkanlah
segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan
manusia." Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya
tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan
mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya" (Luk
9:43b-45), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

·   Sabda atau firman Allah memang tidak mudah difahami, apalagi bagi
orang-orang yang bersikap mental materialistis atau duniawi serta
egois. Allah adalah mahasegalanya dan berkehendak untuk menyelamatkan
seluruh umat manusia, tanpa pandang bulu dan untuk itu telah berkenan
menjadi Manusia hina seperti kita kecuali dalam hal dosa. "Dengarlah
dan camkanlah segala perkatanKu ini: Anak Manusia akan diserahkan ke
dalam tangan manusia", demikian sabda Yesus kepada para muridNya,
namun mereka tidak mengerti perkataan itu dan tidak berani menanyakan
arti perkataan itu kepadaNya. Sikap mental 'kemuridan' memang harus
kita perdalam dan perkembangkan. Seorang murid sejati dan baik adalah
yang sungguh mendengarkan apa yang diajarkan oleh gurunya, dan untuk
itu perlu rendah hati mempersembahkan diri seutuhnya kepada sang guru,
serta tidak bersikap mental duniawi atau materialistis. Sikap mental
murid sejati adalah bagaikan seorang anak kecil yang mendambakan tahu
segalanya dan untuk itu ia senantiasa siap sedia menerima apa saja
yang mendatanginya. Apa yang mendatangi anak kecil/bayi pada umumnya
adalah apa-apa yang baik, bermoral dan berbudi pekerti luhur. Demikian
juga apa yang dikatakan oleh para guru pada umumnya baik, bermoral dan
berbudi pekerti luhur. Dengan ini kami mengajak anda sekalian untuk
saling belajar dan mendengarkan satu sama lain dengan rendah hati,
agar dengan demikian tidak ada kesalah-fahaman di antara kita dan
dengan demikian kita bersama-sama dengan mudah mendengarkan dan
memahami sabda atau firman Tuhan. Marilah kita saling menyerahkan diri
demi kebahagiaan atau kesejahteraan kita bersama. Kebahagiaan dan
kesejahteraan umum dapat terjadi atau menjadi nyata dengan kerjasama
dan saling menyerahkan diri di antara kita. Kita hayati filsafat sapu
lidi: lidi sendirian berarti menjadi sampah dan dibuang, sedangkan
begitu banyak lidi diikat menjadi satu berarti menjadi sapu akan
fungsional membersihkan lingkungan,.

·   "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu,
demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh
karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya. Dan Aku sendiri,
demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di
sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya." (Zak
2:4-5). Yerusalem adalah kota suci atau kota idaman, dan bagi kita
semua orang beriman berarti dambaan atau kerinduan kita. Kami percaya
bahwa sebagai orang beriman kita semua mendambakan hidup suci, dan
secara khusus orang-orang muda yang baik kiranya juga mendambakan
hidup suci, mempersembahkan diri seutuhnya kepada Penyelenggaraan
Ilahi. Kutipan diatas menurut saya memang terarah bagi orang-orang
atau generasi muda, yang pada umumnya memang memiliki dambaan atau
cita-cita tinggi atau mulia. Kepada segenap generasi muda yang
mendambakan hidup suci dan mulia, kami harapkan dengan rendah hati
melaksanakan aneka tata tertib atau aturan yang terkait dalam
perjalanan hidup dan panggilan anda masing-masing. Percayalah bahwa
jika anda setia melaksanakan aneka tata tertib dan aturan yang terkait
dalam tugas, pekerjaan dan perutusan anda, maka apa yang anda dambakan
akan menjadi kenyataan atau terwujud. Fungsi aturan atau tata tertib
tidak lain adalah sebagai penuntun atau petunjuk, orang yang siap
sedia dituntun pasti akan selamat dan sejahtera. Sebagai orang muda
marilah kita hayati sabdaNya: "Aku sendiri, demikian firman Tuhan,
akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya", yang berarti
segala langkah dan kerja kita senantiasa dikelilingi oleh Tuhan, yang
mambakar dan menjiwai cara hidup dan cara bertindak kita dimana pun
dan kapan pun. Tuhan hadir dan berkarya dimana-mana dan kapan saja,
maka sebagai orang yang beriman kepada Tuhan kita tidak mungkin hidup
dan bertindak seenaknya, melainkan mau tak mau kita harus melaksanakan
atau melakukan kehendak dan perintah Tuhan. Dalam bulan Kitab Suci ini
kami berharap anda telah terbiasa mendengarkan firman atau sabdaNya,
maka hendaknya terus dikembangkan dan diperdalam.

"Dengarlah firman TUHAN, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah itu di
tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan
Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala
terhadap kawanan dombanya! Sebab TUHAN telah membebaskan Yakub, telah
menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya. Mereka akan
datang bersorak-sorak di atas bukit Sion, muka mereka akan
berseri-seri karena kebajikan TUHAN, karena gandum, anggur dan minyak,
karena anak-anak kambing domba dan lembu sapi" (Yer 31:10-12)

Ign 28 September 2013