Kembali ke Website Imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Selasa, 29 Oktober 2013

12Spt

"Hendaklah kamu murah hati sama seperti Bapamu adalah murah hati."

(Kol 3:12-17; Luk 6:27-38)

 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah
musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah
berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang
mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga
kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu,
biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang
meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang
mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang
perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Dan jikalau
kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena
orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi
mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik
kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.
Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu
berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu?
Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya
mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu
dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak
mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi
anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang
yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
"Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan
janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah
dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran
yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar
akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk
mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Luk 6:27-38), demikian kutipan
Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

·   Murah hati secara sederhana dapat diartikan 'hatinya dijual
murah', dengan kata lain siapapun diberi perhatian. Masing-masing dari
kita kiranya sampai kini telah menerima perhatian melimpah ruah dari
orang lain, sehingga kita dapat tumbuh berkembang sebagaimana adanya
pada saat ini. Maka dengan ini kami mengajak kita semua, segenap umat
beriman, untuk saling memperhatikan satu sama lain tanpa pandang bulu.
Pada umumnya kita hanya memperhatikan mereka yang sesuai dengan selera
pribadi kita, entah yang cantik atau tampan, cerdas dan cekatan, rajin
dan disiplin dst.., sedangkan yang menjengkelkan atau kurang  sesuai
dengan selera pribadi paling-paling perhatian yang diberikan sebentar
saja disertai kemarahan yang menyakitkan. Kita diingatkan agar tidak
saling menghukum satu sama lain, maka secara khusus kami mengajak dan
mengingatkan para orangtua maupun guru atau pendidik dalam menghadapi
serta membijaki anak-anak atau peserta didik yang melakukan kesalahan
atau kelalaian. Hendaknya mereka tidak diberi hukuman yang membuat
kebencian atau kemarahan, melainkan berilah hukuman yang mendidik dan
memperkembangkan kepribadiannya. Misalnya hukuman itu berupa 'tugas
yang berifat belajar': bekerja membersihkan lingkungan, membaca buku,
berdoa dst.. Dengan kata lain segala kebijakan orangtua, pendidik atau
pembina terhadap anak-anak, peserta didik atau binaan hendaknya
bersifat educationis/mendidik. Biarlah mereka yang merasa menerima
hukuman akhirnya bersyukur dan berterima kasih kepada yang memberi
hukuman.

·   "Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan
dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati,
kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang
lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang
menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni
kamu, kamu perbuat jugalah demikian" (Kol 3:12-13). Keutamaan belas
kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan  dan kesabaran
pada masa kini sungguh mendesak dan up to date untuk dihayati dan
disebarluaskan. Dari keutamaan-keutamaan ini mana yang kiranya
mendesak di lingkungan hidup anda untuk dihayati dan disebarluaskan,
silahkan dipilih sendiri. Hemat saya ketika orang unggul dan handal
dalam salah satu keutamaan di atas, pada umumnya yang bersangkutan
juga menghayati keutamaan-keutamaan lainnya. Memang hemat saya yang
paling utama adalah kerendahan hati, dan wujud kerendahan hati masa
kini yang baik hemat saya adalah tidak mengeluh atau tidak menggerutu
ketika menghadapi sesuatu yang tidak sesuai dengan selera atau
keinginan pribadi kita. Pertama-tama silahkan mawas diri: bagaimana
sikap anda terhadap makanan dan minuman sehat yang disediakan bagi
anda? Apakah anda mengeluh dan menggerutu terhadap makanan dan minuman
sehat yang disediakan? Jika terhadap makanan dan minuman saja kita
mudah mengeluh dan menggerutu, maka juga akan mudah marah terhadap
orang lain.

"Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam
cakrawala-Nya yang kuat! Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya,
pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat! Pujilah Dia dengan
tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! Pujilah Dia
dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan
seruling!" (Mzm 150:1-4)

Ign 12 September 2013