Kembali ke Website Imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Selasa, 29 Oktober 2013

23Spt

"Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan
tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur"

(Esr 1:1-6; Luk 8:16-18)

"Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan
tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia
menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke
dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tidak ada sesuatu yang
tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang
rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu,
perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai,
kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya
akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya." (Luk 8:16-18),
demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

·   Pada umumnya orang memiliki kecenderungan menyombongkan diri
karena ia cantik, tampan, pandai, berkedudukan tinggi, kaya dst.,
dengan kata lain dengan mudah orang memberitakan apa yang baik secara
material atau fisik yang ada padanya kepada orang lain. Sabda hari ini
mengingatkan dan mengajak kita semua untuk tidak menutup-nutupi
keutamaan-keutamaan hidup yang dimilikinya atau aneka keterampilan dan
kecakapan yang ada padanya. Maka dengan ini kami mengajak dan
mengingatkan anda sekalian: marilah kita salurkan atau teruskan
keutamaan-keutamaan atau nilai-nilai kehidupan yang kita miliki,
pengetahuan, keterampilan dan kecakapan kepada saudara-saudari kita
diamana pun dan kapan pun. Keutamaan, nilai, pengetahuan, keterampilan
maupun kecakapan kita berikan kepada orang lain tidak akan berkurang,
melainkan akan semakin bertambah banyak, handal dan mendalam. Kita
dapat belajar dari mereka yang sukses dalam tugas dan pekerjaan, yaitu
bahwa semakin mereka membaktikan atau menyumbangkan keutamaan, nilai,
pengetahuan, keterampilan dan kecakapan, mereka dengan demikian
semakin bahagia dan ceria serta giat serta rajin melaksanakan tugas
pekerjaannya, karena merasa dirinya semakin menghayati keutamaan atau
nilai, dan semakin berpengetahuan, terampil dan cakap. Dengan kata
lain dirinya semakin hebat dan dipercaya oleh banyak orang, semakin
fungsional menyelamatkan dalam hidup bersama. Marilah seberapun
keutamaan, nilai, pengetahuan, kecakapan dan keterampilan yang ada
pada kita, atau kita miliki, kita sumbangkan dalam kehidupan bersama
kita dimana pun dan kapan pun. Marilah kita saling memberi dan
menerima agar kita semua semakin handal dan mendalam dalam penghayatan
iman, pelaksanaan tugas pengutusan dst…

·   "Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, Allahnya menyertainya!
Biarlah ia berangkat pulang ke Yerusalem, yang terletak di Yehuda, dan
mendirikan rumah TUHAN. Allah Israel, yakni Allah yang diam di
Yerusalem. Dan setiap orang yang tertinggal, di mana pun ia ada
sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak
dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela bagi
rumah Allah yang ada di Yerusalem." Maka berkemaslah kepala-kepala
kaum keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta para imam dan
orang-orang Lewi, yakni setiap orang yang hatinya digerakkan Allah
untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah TUHAN yang ada di
Yerusalem" (Ezr 1:3-5). Yerusalem adalah kota suci, kota idaman, dan
bagi kita semua marilah panggilan hidup  kita jadikan sebagai
Yerusalem kita masing-masing, dengan kata lain marilah kita melangkah
maju terus dalam penghayatan panggilan atau pelaksanaan tugas
pengutusan. Tubuh kita terus berkembang, demikian juga usia kita terus
bertambah; semoga dengan perkembangan anggota tubuh dan bertambahnya
usia, akhirnya juga semakin menghayati panggilan maupun pelasanaan
tugas pengutusan. Hendaknya suami-isteri semakin tambah pengalaman
hidup bersama juga semakin saling mengasihi, dan pada suatu saat dua
wajah yang semula kelihatan jelas berbeda satu sama lain akan
kelihatan bagaikan orang kembar, yang kelihatan dalam penampilan
wajahnya. Semoga rekan-rekan imam semakin membaktikan diri dalam
pelayanan umat Allah, dan rekan-rekan anggota lembaga hidup bakti
semakin menghayati spiritualitas pendiri. Tentu saja kami berharap
kepada kita semua: semoga sebagai orang beriman kita semakin beriman,
semakin suci, semakin besar dan tambah usia berarti semakin dikasihi
oleh Allah dan semua orang. Semoga masing-masing dari kita semakin
menjadi 'rumah Allah' atau 'bait Allah', karena Allah sungguh hadir
dan berkarya dalam diri kita yang lemah dan rapuh ini.

"Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti
orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan
tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah
orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar
kepada orang-orang ini!" TUHAN telah melakukan perkara besar kepada
kita, maka kita bersukacita." (Mzm 126:1-3)

Ign 23 September 2013