Kembali ke Website Imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Selasa, 29 Oktober 2013

30Spt

"Setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga
itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang
lama dari perbendaharaannya."

(2Tim 3:14-17; Mat 13:47-52)

 "Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan
di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh,
pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan
mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik
mereka buang. Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat
akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan
orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan
kertakan gigi. Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka menjawab: "Ya,
kami mengerti." Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu
setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu
seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama
dari perbendaharaannya." (Mat 13:47-52), demikian kutipan Warta
Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan pesta
St.Hieronimus, imam dan pujangga Gereja, hari ini saya sampaikan
catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

·   Hari ini adalah hari terakhir bulan September, bulan Kitab Suci
Nasional, maka kami mengajak anda sekalian untuk mawas diri: sejauh
mana apa yang tertulis di dalam Kitab Suci telah kita bacakan,
dengarkan dan renungkan, sehingga menjiwai cara hidup dan cara
bertindak kita setiap hari dimana pun dan kapan pun. Sejauh mana kita
telah menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga, yang berarti
mendengarkan dan melaksanakan sabda atau firman Allah. Kedewasaan iman
dan kepribadian kita juga karena dibina oleh sabda atau firman Allah,
sehingga ada kemungkinan kita juga tumbuh berkembang menjadi orang
bijak. Pada akhir zaman, yang bagi kita masing-masing adalah kematian
kita, semoga kita dikenal dan ditemui sebagai orang baik dan benar,
tidak melakukan tindak kejahatan sekecil apapun. Semoga ketika kita
dipanggil Tuhan mereka yang harus memberi sambutan tidak mengalami
kesulitan sedikitpun karena kita adalah orang baik dan benar dan
dengan demikian apapun yang dikatakan perihal diri kita senantiasa
baik dan mempesona bagi orang lain yang mendengarkannya. Semoga kita
bagaikan bank keutamaan atau nilai-nilai kehidupan sejati. Secara
khusus kami berharap kepada rekan-rekan imam untuk tumbuh berkembang
menjadi orang bijak, sehingga apa-apa yang keluar dari mulut, entah
dalam dan melalui kotbah, nasihat, rapat-rapat dst.. Ingatlah bahwa
sebagai imam kita sering memberi berkat kepada umat, semoga hal itu
tidak formalitas atau basa-basi saja, melainkan sungguh nyata dan
terwujud. Demikian juga kepada rekan-rekan yang membantu pelayanan
pastoral para imam kami harapkan sungguh bijak dalam pelayanannya.

·   "Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci
yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada
keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang
diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran" (2Tim 3:15-16). Kutipan ini semakin menegaskan apa yang
kami katakan di atas terkait dengan aturan dan tata tertib, yang
dibuat dan diberlakukan dalam ilham Allah alias demi kebaikan dan
kesejahteraan bersama. Marilah kita bercermin pada tata tertib atau
aturan yang terkait dengan hidup, panggilan dan tugas kita
masing-masing. Jika perilaku kita tidak sesuai dengan aturan atau tata
tertib yang ada hendaknya dengan senang hati kita memperbaikinya,
demikian juga ketika kita merasa kurang ajar atau kurang terdidik
marilah dengan pengorbanan dan perjuangan kita hayati aturan dan tata
tertib yang terkait dengan hidup, panggilan dan tugas pengutusan kita
masing-masing, sebaliknya kita kita telah setia melaksanakan tata
tertib atau aturan, baiklah terus kita perdalam dan perkembangkan.
Tentu saja kami juga berharap kepada para penegak aturan dan tata
tertib, entah polisi atau ahli hukum, untuk dapat menjadi teladan
dalam hal pelaksanaan tata tertib dan aturan. Rekan-rekan polisi kami
harapkan bertindak tegas di jalanan dalam rangka menertibkan para
pengguna jalan, jangan sampai terjadi seperti si Dul anak Dhany, yang
baru usia 13 tahun mengendarai mobil mewah dan membunuh enam orang di
jalanan serta melukai beberapa orang lainnya. Para guru/pendidik di
sekolah-sekolah kami harapkan juga tegas dan konsisten dalam
memberlakukan tata tertib bagi para peserta didiknya dan tentu saja
juga dengan teladan konkret dari para guru/pendidik sendiri. Demikian
juga para orangtua hendaknya menjadi teladan dalam rangka menghayati
atau melaksanakan aneka tata tertib dan aturan.

"Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para
bangsawan.Segala bangsa mengelilingi aku -- demi nama TUHAN,
sesungguhnya aku pukul mereka mundur. Mereka mengelilingi aku, ya
mengelilingi aku -- demi nama TUHAN, sesungguhnya aku pukul mereka
mundur. Mereka mengelilingi aku seperti lebah, mereka menyala-nyala
seperti api duri, -- demi nama TUHAN, sesungguhnya aku pukul mereka
mundur. Aku ditolak dengan hebat sampai jatuh, tetapi TUHAN menolong
aku. TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi
keselamatanku"

(Mzm 118:9-14)

Ign 30 September 2013