Kembali ke Website Imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Selasa, 29 Oktober 2013

6Spt

"Anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula."

(Kol 1:15-20; Luk 5:35-39)

"Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari
mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Ia mengatakan juga
suatu perumpamaan kepada mereka: "Tidak seorang pun mengoyakkan
secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang
tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua
itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu.
Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam
kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu
akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong
itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong
yang baru pula. Dan tidak seorang pun yang telah minum anggur tua
ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua
itu baik." (Luk 5:35-39), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

·   Jutaan sel dalam tubuh kita setiap hari diperbaharui oleh Allah,
maka tepatlah apa yang ditulis dalam kitab Ratapan ini :"Tak
berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu
baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Rat 3:22-23). Umur kita setiap
hari juga diperbaharui, dan pada umumnya orang juga lebih menyenangi
dan mencintai apa-apa yang baru daripada apa-apa yang lama dan usang.
Semoga yang kita senangi atau cintai tidak hanya barang atau teman
baru saja, tetapi juga sikap mental atau semangat kita, dengan kata
lain marilah kita senantiasa memperbaharui semangat atau sikap mental
kita sesuai dengan kehendak Allah dan tuntutan atau perkembangan
zaman. Perubahan dan perkembangan aneka ilmu pengetahuan, produksi
karya ciptaan manusia dst.. berjalan terus, namun jika dicermati
kiranya masih banyak orang belum siap sedia memperbaharui semangat
atau sikap mental sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang ada.
Secara khusus perkenankan kami mengajak dan mengingatkan kita sekalian
sebagai orang yang terpanggil, entah terpanggil hidup berkeluarga
sebagai suami-isteri, imam, bruder atau suster. Sebagai suami-isteri
kami harapkan anda sekalian hidup dan bertindak sesuai dengan janji
perkawinan, serta setia niat semua untuk 'meninggalkan orangtua anda
masing-masing maupun cara hidup dan cara bertindak sebagai remaja yang
tak sesuai dengan hidup sebagai suami-isteri. Kepada segenap anggota
lembaga hidup bakti, biarawan dan birawati kami ajak untuk hidup dan
bertindak sesuai dengan spiritualitas pendiri. Sedangkan kepada kita
semua segenap anggota Gereja Katolik, marilah mawas diri: sejauh mana
selama Tahun Iman ini kita sungguh telah diperbaharui dalam hal cara
hidup dan cara bertindak kita, menanggapi ajakan Bapa Suci, Paus
Benediktus XIV, dalam Ensiklik "Porta Fidei" . Barangsiapa tidak
memperbaharui sikap mental pasti akan terlindas oleh perkembangan dan
perubahan zaman.

·   "Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih
utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah
diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi,
yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun
kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan
oleh Dia dan untuk Dia." (Kol 1:15-16). Segala sesuatu diciptakan
sesuai dengan gambarNya, maka marilah kita senantiasa hidup dan
bertindak sesuai dengan gambar atau citra Allah, dengan kata lain
dalam situasi dan kondisi apapun hendaknya kita senantiasa hidup dan
bertindak sesuai dengan kehendakNya. Maka sekali lagi saya angkat
janji baptis, dimana ketika dibaptis kita berjanji 'hanya mau mengabdi
Allah saja serta menolak semua godaan setan': hendaknya kita
senantiasa berusaha mengabdi Allah dalam cara hidup dan cara bertindak
kita setiap hari. Pengabdian kita kepada Allah secara konkret dapat
kita wujudkan dalam hidup bersama kita dengan saling mengabdi atau
melayani alias saling membahagiakan dan menyelamatkan. Pertama-tama
marilah kita kenali dengan baik dambaan dan harapan saudara-saudari
kita atau masing-masing dari kita saling mengungkapkan dambaan dan
harapan serta kemudian saling melayani satu sama lain. Kita hendaknya
juga menjaga lingkungan hidup kita tetap segar, menarik dan memikat,
dan untuk itu kiranya perlu diusahakan gerakan penanaman aneka
tanaman. Hendaknya di halaman rumah kita dalam seluas apapun
diusahakan ditanami tanaman yang memungkikan, misalnya dengan pot-pot
dst… Gerakan penanaman aneka tanaman ini hendaknya dilatihkan atau
dibiasakan pada anak-anak dengan teladan konkret para orangtua;
demikian juga di sekolah-sekolah hendaknya juga diusahakan penanaman
aneka tanaman.

"Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya
dengan sorak-sorai! Ketahuilah, bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang
menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba
gembalaan-Nya. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian
syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah
kepada-Nya dan pujilah nama-Nya! Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya
untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun." (Mzm
100:2-5)

Ign 6 September 2013